M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Program Studi

SENI MURNI

Deskripsi

Program Studi Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Bali didirikan untuk memenuhi kebutuhan dalam menjawab tantangan global. Dengan membentuk lulusan yang memiliki pengetahuan yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal serta tanggap terhadap segala perubahan sosial budaya dan perkembangan IPTEKS, sehingga dapat berperan aktif sebagai salah satu pusat kajian keilmuan dan penciptaan kekaryaan seni murni yang sesuai dengan perkembangan keilmuan, teknologi dan perkembangan wacana seni rupa global.

Program Studi Seni Murni di ISI Bali saat ini memiliki Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Akreditasi Internasional dari AQAS (Agentur Für Qualitätssicherung Durch Akkreditierung Von Studiengängen E.V.).

VISI

Visi Program Seni Murni mengikuti visi dari ISI Bali itu sendiri, yakni: Menjadi pusat unggulan (Centre of Excellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal. Berpayung pada Visi ISI Bali sebagaimana tersebut di atas, Program Studi Seni Murni diharapkan mampu menghasilkan: 

  • Lulusan yang handal, menguasai pengetahuan dan keterampilan seni rupa,  menghasilkan karya seni, mengkaji karya seni, menghasilkan karya tulis seni rupa ilmiah, menyelenggarakan kegiatan pameran, berkemampuan mandiri, serta mampu mempertanggungjawabkan hasil karya seni maupun karya tulis secara etik – moral dan akademis.
  • Melahirkan penelitian yang berkualitas dan berhasil guna, dengan upaya meningkatkan kemampuan para dosen dalam menyusun proposal penelitian yang bersifat kompetitif, untuk merebut hibah-hibah penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu seni dan pembangunan bidang seni dan budaya.
  • Melahirkan karya seni yang kreatif dan adaptif dengan upaya mendorong para dosen pencipta untuk senantiasa melakukan kreativitas dalam proses penciptaan yang berbasis riset, sehingga karya seni yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan akademik.
  • Mendorong para dosen untuk melakukan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti melakukan pembinaan, menyelenggarakan pameran, menjadi juri, kurator, narasumber terhadap berbagai kegiatan seni dan budaya, utamanya dalam bidang seni rupa.
  • Menjadi pusat layanan data dan informasi yang berhubungan dengan lingkup kegiatan kesenirupaan, misalnya tentang keberadaan pusat-pusat seni dan kerajinan, Galeri, Museum, mekanisme pameran, kriteria juri lomba dan lain-lain.

MISI

Untuk merealisasikan pencapaian Visi tersebut di atas, adapun Misi yang harus dijalankan, yakni:

  • Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dengan mengembangkan pluralitas dan multikulturalitas budaya lokal dan Nusantara agar memiliki daya saing dalam konstelasi global;
  • Menghasilkan lulusan yang bermoral, kreatif, tangguh, unggul dan berjiwa kewirausahaan;
  • Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pendidikan dan kemajuan seni rupa, ilmu pengetahuan, dan teknologi;
  • Mengembangkan kerjasama antar lembaga, baik lokal, nasiona, regional, maupun internasional secara berkelanjutan;
  • Memantapkan organisasi dalam mencapai kinerja yang optimal untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan.

STRUKTUR ORGANISASI

KOORDINATOR PROGRAM STUDI

Dr. I Wayan Sujana, S.Sn.,M.Sn.

KEPALA LAB. PRODI

STAF PROGRAM STUDI

DOSEN

Profil Lulusan

Pencipta Seni Murni

Mampu menciptakan karya seni murni berdasar riset dan ekspresi personal yang kultural, bersumber dari nilai-nilai kearifan budaya lokal secara kreatif dan inovatif. Tidak luput ini dikreasikan menggunakan metode penciptaan yang diwujudkan dengan media dan teknik tertentu dan dikomunikasikan dalam bentuk karya seni. Tidak terkecuali bekerja sebagai perupa seni murni, pendidik seni budaya, tattoo artist, mural artist, konservator seni dan budaya, perupa media baru, wirausaha.

Pengkaji Seni Murni

Mampu mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, permasalahan, dan perkembangan seni murni pada konteks sosial budaya dalam bentuk tulisan ilmiah. Penulisan ini melalui proses penelitian dengan menggunakan metode ilmiah yang diwujudkan dan dikomunikasikan dalam bentuk karya ilmiah. Tidak terkecuali bekerja sebagai kurator, pendidik seni budaya, peneliti seni, penulis seni, kritik seni, konsultan seni, penyaji seni, wirausaha.

Dosen

Program Studi Seni Murni

A.A. Gede Bayu Paramarta Krisna Prabu

Akrab disapa Gung Bayu, lahir di Padangtegal, Ubud pada tanggal 15 januari 1998. Ia menyelesaikan Pendidikan Sarjana Program Studi Seni Murni ISI Denpasar pada tahun 2020, lalu meraih gelar Magister Seni Pengkajian Seni murni di institusi yang sama pada tahun 2022. Saat ini sebagai dosen di program studi Seni Murni ISI Bali dan sedang menempuh studi Doktoral di ISI Bali. Ia aktif berpameran di berbagai ruang seni seperti di Museum Puri Lukisan dan Monkey Forest. Selain itu, ia juga sesekali mengajar melukis untuk anak-anak dan menerima pesanan lukisan realis.

Anak Agung Gde Trisna Suryadinata T.Y, S.Sn., M.Sn,

Akrab dipanggil Jung TY, menempuh studi seni tahun 2001 di PSSRD Universitas Udayana dan pada tahun 2011 menempuh pendidikan Program Magister S2 Penciptaan di ISI Denpasar. Dengan bidang keahliannya di penciptaan seni, Jung TY pernah berpameran di Griya Santrian Sanur (2023), Kemendikbudristek (2024), dan Diseminasi P2DSD ISI Denpasar di Indie Art House Yogyakarta (2024). Ia juga aktif sebagai Pembina Sanggar Seni Lukis Tridatu Bali, serta menjadi Pembina FLS2N Cabang Gambar Bercerita Tingkat Nasional (2013-2014), dan Cabang Gambar Ekspresi Tingkat Nasional (2025).

Dewa Ayu Eka Savitri Sastrawan, S.Sn., MA

Alumnus Masters in Global Arts di Goldsmiths University of London, UK dan Seni Rupa Murni Lukis di Institut Seni Indonesia Denpasar. Ia aktif sebagai praktisi penulis dan kurator seni rupa. Ia pernah bekerja sebagai kurator untuk Ketemu Project, Cemeti Institute untuk Seni dan Masyarakat, Gurat Institute, Rupa Bali, Ruang Arta Derau, dan Nonfrasa Gallery. Ia pernah menerbitkan buku bersama ISI Bali, Pusaka Seni Rupa, Warmadewa Research Center, Komunitas Budaya Gurat Indonesia, dan Routledge. Ia juga pernah menulis artikel untuk Cush Cush Gallery, Artlink Magazine Australia, Singapore Art Museum, dan ASEF.

I Ketut Mustika

Dosen dengan keahlian patung realis, modern, kontemporer, dan ornamen Bali. Ia memulai pendidikan seni di SMSR Denpasar, lalu ke jenjang S1 Seni patung PSSRD dan S2 Kajian Budaya (lulus dengan predikat Cumlaude) di Universitas Udayana. Aktif berperan dalam pameran baik virtual maupun luring di tingkat lokal dan nasional seperti pameran Surya Segara Rupa, SPIRIT, Bali Dwipantara Adi Rupa serta Bali Padma Bhuwana IV. Memiliki sertifikat HAKI dari Kementerian Hukum dan HAM pada karya “Triguna”, “Pengabdi”, “Murda Estetik” dan “Bajang Colong”. Mustika telah tersertifikasi sebagai Pematung seni oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi di tahun 2024.

Edy Semara Putra

Edy Semara Putra menyelesaikan studi S1 Pendidikan Seni Rupa di Universitas Negeri Makassar pada tahun 2013, lalu melanjutkan studi Magister Pengkajian Seni melalui beasiswa BPPDN di Pascasarjana ISI Yogyakarta dan lulus 2016. Memulai karier sebagai dosen tetap swasta di Prodi Pariwisata STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah (2016–2024), kemudian pada Juni 2024 bergabung sebagai dosen PNS di Prodi Seni Murni ISI Bali. Pernah menjabat Ketua Prodi PGSD STAH Dharma Sentana (2018–2019) dan Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (2019–2024). Selain mengajar dan berkarya seni, juga aktif meneliti bidang seni dan pariwisata, menulis buku serta melaksanakan pengabdian masyarakat.

Gede Yosef Tjokropramono

Gede Yosef Tjokropramono lahir di Denpasar tanggal 8 Juni 1968. Ia menempuh pendidikan S1 Seni Rupa PSSRD dan S2 Kajian Budaya di Universitas Udayana. Keahliannya dalam bereksperimen menggunakan berbagai media membawanya mengajar eksplorasi media, batik, dan nirmana. Yosef aktif berpameran dengan gaya khas batiknya di berbagai ruang seni di Indonesia, Swedia, Jerman, Australia, dan Jepang. Salah satu terbitan penelitiannya adalah buku “Bibliografi I Nyoman Darsane” (2022). Ia aktif menjadi Juri Lomba Ogoh-Ogoh di tingkat kota. Adapun sejak 2021 telah menjadi Mentor Workshop Clay Pot Painting sebagai bagian dari Program Bali Bridges bersama Widya Asih Blimbingsari Children’s Home.

I Dewa Putu Gede Budiarta S.Sn., M.Si.

I Dewa Putu Gede Budiarta S.Sn., M.Si., merupakan lulusan S1 Seni Lukis PSSRD dan S2 Kajian Budaya Universitas Udayana. Bidang keahliannya adalah pada seni lukis termasuk lukis pemandangan, klasik, serta ornamen Bali. Ia pernah meraih Penghargaan Prestasi sebagai Tokoh Seniman Lukis Desa Sumerta Kauh, Denpasar. Dewa Budiarta aktif berpameran serta meneliti kekaryaan perupa Bali dan peran seni dalam spiritual Bali. Selain itu ia aktif menjadi juri di berbagai perlombaan seni tingkat kota sampai provinsi. Penelitiannya antara lain “Seni Lukis Karya I Made Budi dalam Perspektif Kajian Budaya” dan “Jaje Bebangkit Sebagai Perwujudan dalam Persembahan yang Mengandung Nilai Estetik”.

I Gede Jaya Putra

I Gede Jaya Putra lahir di Bali, 8 September 1988, saat ini berdomisili di Seminyak, Bali. Menempuh pendidikan S1 dan S2 di ISI Denpasar (Bali) dengan fokus penciptaan seni rupa kontemporer dan kini
menjadi Dosen di Almamaternya. Tahun 2016 berkesempatan melakukan Art Residency di Institute of Contemporary Art Singapore (Lasalle). Aktif berpameran sejak 2006, antara lain Pameran Manifesto Galeri Nasional 2022, di Thailand, Singapura, Polandia, Kazakhstan, Australia dan menggelar pameran tunggal tahun 2013. Mendapatkan berbagai penghargaan seperti Finalis UOB Painting of the Year 2022 yang dipamerkan di Museum MACAN dan Finalis BaCAA 2024. Berbagai
penelitian tentang metode penciptaan karya seni.

I Made Bendi Yudha

I Made Bendi Yudha lahir 25 Desember 1961 di Denpasar,  menempuh studi S1 Seni Rupa, serta S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni di ISI Yogyakarta. Sejak kuliah ia telah berpameran di berbagai negara Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Australia, Perancis, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Keahlian Bendi di sketsa serta seni lukis klasik, modern. Pernah menerima Penghargaan Budaya Kota Denpasar 2009 dan Penghargaan Dharma Kusuma Provinsi Bali 2019. Penelitian proses kreatif dan model penciptaan seni representasi spiritual Bali serta Pengabdian tentang “Kosmologi Air dari Gunung ke Laut” adalah beberapa karya ilmiahnya. Bendi pernah menjabat sebagai Wakil Dekan 2 FSRD ISI Denpasar 2006-2014.

I Made Jodog

Menempuh pendidikan S1 Seni Rupa di STSI Denpasar (1996), Master of Fine Arts di School of Art and Art History, University of South Florida (2004), serta Doktor Penciptaan Seni pada Institut Seni Indonesia Denpasar (2024), dengan keahliannya antara lain Seni Patung, Eksplorasi Media, Seni Instalasi. Jodog aktif meneliti tentang proses kreatif, seperti “The Art of Planting Rice as a Meditative Practice”. Sebagai perupa Jodog telah berpameran tunggal sebanyak 7 kali serta pameran kelompok dalam dan luar negeri. Penghargaan yang diraih diantaranya: Las Damas De Arte, dan Dosen Berprestasi II Institut Seni Indonesia Denpasar. Saat ini menjabat Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum ISI Bali.

I Made Ruta

I Made Ruta lahir 31 Desember 1962 di Desa Kenderan, Tegalalang, yang lekat dengan aktivitas mengukir kayu. Ia pun besar mengasah kemampuan seni ukir. Ini membawanya untuk lanjut studi S1 Seni Lukis di ASRI/ISI Yogyakarta, lalu S2 Kajian Budaya di Universitas Udayana dan S3 Doktoral di Universitas Hindu Indonesia. Ruta aktif berpameran, meneliti dan sejak 2021 menjabat Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat di LP2MPP ISI Bali. Ia pernah Ketua Minat Lukis (2000-2003) dan Koordinator Program Studi Seni Murni (2004-2008). Ruta pernah meraih Penghargaan “Pratisara Affandi Adhi Karya” dari STSRI/ISI Yogyakarta pada tahun 1985.

I Wayan Adi Sucipta S.Sn. M.Sn.

I Wayan Adi Sucipta S.Sn. M.Sn. menamatkan pendidikan terakhir sebagai seorang Magister Seni minat Penciptaan Seni di Pascasarjana ISI Denpasar dengan predikat cumlaude dan sebagai Lulusan Terbaik II pada Yudisium Magister tahun 2019. Memiliki minat dan keahlian di bidang penciptaan karya seni rupa murni. Karya-karya yang diciptakan aktif diikutsertakan dalam pameran kolektif berskala lokal, nasional dan internasional diberbagai museum, gallery dan artspace di Bali, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang dan China. Selain itu juga aktif melaksanakan penelitian dan menulis diantaranya ikutserta dalam menyusun buku “Direktori Kerajinan Kayu di Kecamatan Ubud” tahun 2024 dan tahun 2025 menulis buku ajar “Seni Lukis Alam Benda: Teknik dan Apresiasi”.

I Wayan Gulendra

I Wayan Gulendra lahir 31 Desember 1960 di Gianyar, telah aktif menggambar sejak di jenjang SMP. Ia melanjutkan pendidikannya di SMSR Denpasar untuk mendalami seni lukis. Lalu melanjutkan kuliah S1 Seni Rupa, lalu S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni di ISI Yogyakarta. Keahliannya dalam sketsa, lukis klasik, modern, serta kajian seni dan budaya. Ia pernah meneliti tentang proses kreatif dan model penciptaan seni dalam seni rupa serta film dokumenter. Selain itu ia pernah membuat beberapa buku ajar untuk Program Studi Seni Rupa Murni. Gulendra pernah menjabat Wakil Rektor 3 ISI Denpasar tahun 2015-2019.

Prof. Dr. Drs. I Wayan Karja, MFA

Prof. Dr. Drs. I Wayan Karja, MFA, merupakan Profesor Seni Murni. Asal Desa
Penestanan, ia tumbuh di lingkungan pelukis Young Artist. Ia melanjutkan pendidikan S1 di Seni Rupa PSSRD di Universitas Udayana, lalu Master of Fine Arts, University of South Florida, melanjutkan studi di European Graduate School Switzerland, menyelesaikan Doktoral di Universitas Hindu Indonesia. Ia pernah melaksanakan penelitian “Kosmologi Bali: Visualisasi Warna Pangider Bhuwana dalam Seni Lukis Kontemporer” dan menulis “Lim Chong Keat and the Young Artists of Penestanan of Ubud, Bali” diterbitkan Southeast of Now Journal. Karja pernah menerima The Nakasone Yasuhiro Award di Tokyo, Jepang.

I Wayan Kondra

I Wayan Kondra lahir 10 Agustus 1966 di Gianyar, telah mempelajari gaya lukis Ubud sejak kecil dari ayahnya. Ia lanjut menempuh pendidikan di S1 Seni Rupa PSSRD dan S2 Kajian Budaya pada Estetika di Universitas Udayana. Keahliannya ada pada seni lukis wayang, klasik, modern, juga pada pengkajian seni serta budaya. Pernah berpameran di berbagai kota di Indonesia serta negara seperti Australia dan Thailand. Penelitian-nya antara lain preservasi lukisan, penciptaan seni seperti “Melasti sebagai Sumber Inspirasi dalam Karya Lukis” di LP2MPP ISI Denpasar (2023) dan warna alam seperti “Banana Heart Sap Experiment” di Journal of Social Science, Ridwan Institute (2024).

I Wayan Mudana

I Wayan Mudana, asal Silakarang, Gianyar, menempuh pendidikan S1 Seni Rupa PSSRD, S2 Kajian Pariwisata dan S3 Kajian Budaya di Universitas Udayana. Keahliannya termasuk seni lukis wayang, klasik, dan studi pariwisata. Ia turut dalam pengembangan produk seni pariwisata yang memanfaatkan limbah batu padas dengan teknik casting. Selain itu, penelitian seninya meliputi seni lukis Wayang Kamasan yang telah mengalami transformasi dari zaman ke zaman. Adapun disertasinya berjudul “Transformasi Seni Lukis Wayang Kamasan pada Era Postmodern”. Juga pernah menerbitkan buku “Desa Gilda dan Profil Seni Lukis Wayang Kamasan” dan merancang buku “Produksi Kultural Seni Lukis Wayang Kamasan Kemasan Massa”.

I Wayan Sujana

I Wayan Sujana, yang akrab dipanggil Suklu, lahir 6 Februari 1967 di Klungkung. Ia menempuh pendidikan di S1 Seni Rupa Murni di STSI Denpasar, S2 Penciptaan Seni di Institut Teknologi Bandung, dan S3 Doktoral Seni di ISI Denpasar. Keahliannya ada pada sketsa, seni lukis modern dan kontemporer. Pernah berpameran dan performance art di berbagai negara, seperti CP Open Jakarta Biennale 2003 dan terkini Pameran Tunggal “Body and Time: NawaSena Conscience” di Tony Raka Gallery, Ubud. Penghargaan yang pernah didapatkan The Best 10 Indonesian Competition of Philip Morris Asian Art Award 2003 dan Winner of LIBAF Senggigi Lombok 2013.

Luh Budiaprilliana

Luh Budiaprilliana atau Aprillia yang akrab dipanggil Lia, lahir 13 April 1993 di Denpasar. Lia menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Seni Rupa di UNDIKSHA Singaraja pada tahun 2015 dan S2 Penciptaan Seni pada tahun 2017 di ISI Denpasar. Ia mengajar seni lukis, patung, sejarah seni, dan seni digital. Ia merupakan pendiri dan ketua Griya Perempuan Art Event, sebuah gerakan nasional perempuan perupa nasional di Indonesia. Ia aktif berpameran sejak bersekolah di SMK Seni Rupa (SMSR) di Batubulan Gianyar yang juga dikenal sebagai SMK Negeri 1 Sukawati. Terhitung sejak 2012, selain berkarya, ia juga aktif dalam kuratorial seni, penulisan, dan media kreatif.

Ni Made Purnami

Ni Made Purnami Utami lahir 2 Januari 1969 merupakan lulusan S1 Seni Lukis di PSSRD dan S2 Magister Ergonomi di Universitas Udayana. Keahlian Purnami ada pada nirmana, sketsa, batik lukis dan ornamen. Ia pernah menjabat sebagai Koordinator Program Studi Seni Murni (2015-2018) dan Wakil Dekan 2 untuk FSRD (2018-2022). Ia aktif membuat bahan ajar untuk tingkat SD, SMP maupun SMA. Ia pernah berpameran dalam berbagai ruang seni seperti di ajang nasional Griya Perempuan Art Event dan Bali Megarupa. Purnami juga aktif menjadi juri perlombaan seni menggambar, mewarnai maupun melukis di tingkat kota Denpasar sampai provinsi Bali.

Syarah Syam Amir S.H., M.H

Syarah Syam Amir S.H., M.H, latar belakang Pendidikan S1 Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin, S2 Ilmu Hukum Universitas Indonesia, merupakan salah satu dosen di Prodi Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI BALI, prestasi yang pernah diperoleh sebagai wisudawan terbaik Tingkat Fakultas dan Universitas Hasanuddin, Juara III nasional lomba karya tulis kependudukan, salah satu Tim Penyusun Naskah Akademik dan Ranperda tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Aktif menulis artikel jurnal nasional, internasional, buku dengan judul “Evolusi Hukum di Era Digital” dan “Bahasa sebagai Jembatan Kebudayaan”, serta aktif mengisi kegiatan seminar sebagai pemateri.

Loading...