WORKSHOP NGUKIR TULANG DENGAN TEKNIK FOREDEM

WORKSHOP NGUKIR TULANG DENGAN TEKNIK FOREDEM

Kegiatan workshop ngukir tulang dengan teknik foredem dilaksanakan oleh Program Studi Kriya ISI Denpasar 2019 tanggal 25-26 Oktober 2019 bertempat di Gedung Kriya Studi Keramik Program Studi Kriya ISI Denpasar dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FSRD ISI Denpasar. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang mahasiswa Kriya ISI Denpasar dan mendatangkan instruktur I Dewa Ketut Kenak dan I Dewa Komang Drike yang merupakan perajin ukir tulang dari Desa Tampaksiring Gianyar. Dalam sambutannya Wakil Dekan Bidang Akademik FSRD ISI Denpasar menyebutkan menyambut gembira kegiatan workshop ini sangat penting bagi peningkatan keterampilan mahasiswa kriya dalam penggunaan teknologi menyambut wacana era revolusi industri 4,0. 

Pada kesempatan tersebut ketua Program studi Kriya FSRD ISI Denpasar  Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn juga menjelaskan tujuan workshop ini adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penggunaan mesin foredom yang dapat digunakan tidak semata untuk mengukir tulang tetpi juga dapat pada material lainnya, seperti kayu, logam dan keramik. Mahasiswa diharapkan bersinergi dengan teknologi yang terus berkembang dalam usaha meningkatkan produktifitasnya dalam berkarya.

ISI Denpasar berjaya di “English Competition V” PNB

ISI Denpasar berjaya di “English Competition V” PNB

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/166828/isi-denpasar-berjaya-di-english-competition-v-pnb

Denpasar (ANTARA) – Kontingen ISI Denpasar berhasil lolos ke babak final dan akhirnya meraih juara III dalam ajang “English Competition V” yang digelar Politeknik Negeri Bali, yang melibatkan peserta dari 32 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bali.

“Kebetulan kami di ISI baru saja mengelar lomba debat bahasa Inggris, sehingga mahasiswa kami sudah siap menghadapi pertarungan,” kata dosen pendamping debat ISI Denpasar, Dr Ni Ketut Dewi Yuliantini, SS, MHum, di Denpasar, Selasa.

Menurut Dewi, meskipun kampus yang terletak di Jalan Nusa Indah, Denpasar itu berbasiskan seni, pimpinan ISI Denpasar tetap melengkapi peserta didiknya dengan “soft skill” tambahan, seperti kewirausahaan dan bahasa asing.

Hal ini dibuktikan dengan prestasi kontingen ISI Denpasar yang diwakili Yehuda (Prodi FTV) dan Made Georgina Triwinardi (Prodi Pedalangan) lolos ke babak final English Competition V yang digelar UKM English Club Politeknik Negeri Bali (PNB) 19-20 Oktober 2019, yang mengusung tema “Creating a Brilliant Mindset of Young Generation”.

“Bahasa Inggris tidak boleh dikesampingkan dalam menghadapi persaingan global. Dan yang terpenting, kemampuan berbahasa Inggris sivitas ISI Denpasar sangat menunjang visi institusi yakni menjadi ‘centre of excellence’ seni berlandaskan kearifan lokal berwawasan global,” ujar Dewi Yuliantini didampingi dosen Ni Putu Tisna Andayani, SS,MHum itu.

Dosen yang juga Koordinator Lab Bahasa di kampus seni negeri itu mengaku memiliki harapan besar mahasiswanya mampu berprestasi lagi di tingkat LL Dikti Wilayah VIII (Bali, NTB, NTT) serta tingkat nasional.

Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, sangat mengapresiasi capaian mahasiswanya. Ia meminta bukan hanya bahasa Inggris yang perlu dikuasai, melainkan bahasa Mandarin, Jepang dan bahasa pergaulan internasional lain.

Keberadaan mahasiswa asing melalui jalur Dharma Siswa diharapkan mampu menjadi “laboratorium hidup” oleh seluruh warga ISI Denpasar untuk belajar bahasa asing lewat interaksi langsung.

“ISI Denpasar sudah biasa saling mengunjungi dengan perguruan tinggi di berbagai belahan dunia, begitu pun pertukaran pelajar dan dosen, sehingga penguasaan bahasa asing, itu wajib,” ujar guru besar seni karawitan itu.

Loading...