M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) mempersembahkan pergelaran seni eko-religius bertajuk R’ta Samasta Citta, sebagai bagian dari program Bali Citta Pradesa, yang digelar di ruang sakral Pura Kahyangan Jagat Ulun Danu Batur. Pergelaran ini merupakan bentuk persembahan seni dalam serangkaian upacara Ngusaba Kedasa, mempersembahkan estetika yang berpadu erat dengan nilai-nilai spiritual dan ekologi.

Rektor ISI Bali, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., menyatakan bahwa pergelaran ini merupakan upaya menghadirkan seni sebagai persembahan suci. “Kami memuliakan lima topeng sakral, sebagai representasi kekuatan kosmis yang diusung dalam bentuk seni pertunjukan. Pergelaran ini adalah simbol pengabdian dan doa kami untuk harmoni semesta,” ungkap Prof. Adnyana.

Lima topeng sakral yang ditampilkan adalah Barong Ket, Rangda, Ratu Ayu Mas Membah, Celuluk, dan Garuda, yang sebelumnya telah melalui prosesi melaspas dan masupati pada Sabtu (12/4), bertepatan dengan Purnama Kadasa di Pura Padma Nareswara ISI Bali, Prosesi tersebut juga menyertakan pentas simbolik untuk tapel Ratu Ayu Mas Membah, serta penyucian simbol ISI Bali, termasuk logo, Mars, dan Hymne institusi.

Loading...