Gamelan Semara Dhana (SD) Di Banjar Padangtegal Kaja

Aug 3, 2022 | 2022, Artikel

Kiriman : I Wayan Diana Putra (Dosen Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FSP, ISI Denpasar)

Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Nusantara yang memiliki beragam jenis kesenian yang bernilai estetika tinggi. Kesenian tersebut meliputi arsitektur, patung, lukisan, tari, wayang, dan salah satu yang populer adalah karawitan. Masyarakat Bali lebih mengenal seni karawitan sebagai ‘gamelan’ atau ‘gong’.  Kartawan mengatakan: “Di Bali sedikitnya terdapat tiga puluh enam jenis barungan gamelan yang masing-masing mempunyai karakteristik, repertoar, jenis instrumental, bentuk serta fungsi yang berbeda-beda” (2005:175). Dewasa ini mungkin jumlah tersebut telah bertambah dibuktikan dengan munculnya gamelan jenis baru seperti: Manikasanti dan Ciwa Nada oleh I Wayan Sinti, Gamelan Salukat oleh Dewa Alit, dan Gamelan Jes Fushion oleh I Nyoman Windha. Dari sekian banyaknya jenis barungan dengan berbagai karakternya masing-masing, barungan gamelan Smara Dhana (SD) adalah salah satu jenis barungan yang begitu familiar dengan aktivitas berkesenian yang penulis geluti.

Di dalam masyarakat Bali sendiri khususnya di kalangan seniman karawitan Bali, barungan gamelan SD sudah tidak asing lagi keberadaan dan eksistensinya, tetapi di kalangan seniman bahkan masyarakat pencinta seni lainnya seperti di Jawa, Sunda, Minang, Makasar, dan daerah lainnya di Nusantara mungkin belum begitu mengenal apa itu gamelan SD. Untuk mengenalkan keberadaan dan eksistensi dari gamelan Smara Dhana ini di Nusantara, maka diperlukan sosialisai dengan menggunakan piranti ‘analisa’ sebagai pisau bedah. Di sini peranan masyarakat pendukung (local genius) dari gamelan SD sendiri sangat penting, karena melaluinya informasi sedetail mungkin dapat digali dan didapatkan secara akurat, dan misi untuk mengenalkan gamelan jenis ini di

Nusantara bisa terwujud. Hal itu disebabkan, masyarakat pendukung dari gamelan SD itu sendiri dapat langsung berhadapan dengan objek yang dikaji melalui aktivitas berkesenian maupun kegiatan sosial religius di masyarakatnya.

Selengkapnya dapat unduh Disini

Berita Terkini

Prof. Wayan ‘Kun’ Adnyana Resmi Jadi Rektor ISI BALI

Prof. Wayan ‘Kun’ Adnyana Resmi Jadi Rektor ISI BALI

Foto: Prof. Dr. I Wayan 'Kun' Adnyana, S.Sn., M.Sn. dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3). Prof. Dr. I Wayan 'Kun' Adnyana, S.Sn., M.Sn dilantik sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) Periode 2025-2029 oleh Menteri...

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Foto: Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon meninjau Pameran Bali-Dwipantara Adirupa V di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI, Jumat (28/2). Memeriahkan Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), juga dibuka Festival Nasional Bali-Sangga Dwipatara V bertajuk...

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Foto: Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor ISI BALI Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2). Memaknai Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Kamis (27/2) dan Jumat (28/2),...

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Foto: Acara Pangurip ISI BALI di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, Jumat (28/2). Pemuliaan Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) telah dilakukan sivitas akademika dan tenaga kependidikan kampus seni kebanggaan Indonesia ini secara bersama-sama, fokus,...

Pangurip ISI BALI Sah Menjadi Institut Seni Indonesia Bali

Pangurip ISI BALI Sah Menjadi Institut Seni Indonesia Bali

Foto: acara Pangurip ISI BALI oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon dan Menteri Diktisaintek, Prof. Brian Yuliarto dengan menandatangani piagam Pangurip ISI BALI di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, Jumat (28/2). Institut Seni Indonesia Denpasar sejak 12 Februari...

Loading...